Wednesday, August 1, 2012

Inilah Hukum Islam Ala Jihadis Mali, Warga Kabur

Inilah Hukum Islam Ala Jihadis Mali, Warga Kabur

SERAMBINEWS.COM, MALI - Sebuah situasi yang membingungkan sedang terjadi di Mali. Kelompok-kelompok yang mengklaim dirinya sebagai 'Islam Garis Keras' telah membuat masyarakat disana ketakutan dan memilih mengungsi.

Timbuktu, daerah luas di Mali utara telah menjadi basis kelompok Islam Garis Keras yang telah memperkenalkan dirinya kaum Jihadis Islam dan telah memberlakukan aturan Islam dengan sangat ketat, tetapi dengan sistem penerapan hukuman yang mereka pertontonkan didepan masyarakat, telah menyebabkan ribuan orang bermigrasi daerah-daerah lain.

Menurut para ahli, situasi semakin ketat di Mali terutama di wilayah utara yang meliputi kota terkenal dan sejarah Timbuktu. Mereka, lapor Islam News, telah mengambil kontrol penuh dan menerapkan sistem peradilan Islam yang ketat ala mereka sehingga menyebabkan masalah bagi orang yang hidup di sana.

Para ahli mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa Mali Utara telah menjadi magnet dan daya tarik para pejuang mirip Taliban di Afganistan untuk bergabung dengan kelompok jihad lokal setempat.

Mereka mengatakan bahwa Mali utara sekarang tampak seperti Afghanistan yang dipenuhi jihadis Islam yang menerapkan pemikiran Islam yang ketat. Mereka tidak segan-segan mengadili pelaku maksiat. Dengan senjata berat mereka menerapkan hukum secara tegas. lapor Islam News.

Kamp pengungsi darurat di Mbera, pesisir Mauritania timur adalah saksi dari kaum jihadis Mali Mali.

Kondisi pengungsi di kamp Mbera Mali dilaporkan menyedihkan karena banyak dari mereka sakit, lapar dan bingung. Namun demikian mereka mengakui berada dalam kondisi lebih baik di kamp pengungsi dari rumah mereka. Mereka malah ketakutan kalau berada dirumah atau keluar sembarangan karena pasukan-pasukan jihad ada dimana-mana untuk bertanya.

Mereka terkadang mengatakan bahwa mereka digunakan untuk menyaksikan sebuah hukuman cambuk atau rajam yang kerap dilaksanakan dijalan-jalan Mali. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa mereka telah pernah kena hukuman.

Para pengungsi berbicara tentang pria bersenjata berat dari sejumlah ras, bangsa dan bahasa. Salah satu berkata, "Hitam, coklat, kuning, putih sekarang mengendalikan jalanan," lapor situs Islam tersebut.

"Mereka telah benar-benar merubah cara hidup kami. Mereka telah memberlakukan semacam agama yang belum pernah kami lihat. Anda bahkan tidak dapat berjalan dengan istri Anda. Kami seperti tahanan." sambungnya.

Baru-baru ini, kelompok garis keras yang menguasai Aguelhok, sebuah kota di Mali utara, telah merajam pasangan yang mereka klaim telah hidup serumah tanpa menikah hingga tewas.

Pria itu dikeluarkan dari rumah dan ditanam dalam sebuah lubang setengah badan. Dihadapan sekitar 200 orang yang memakai penutup wajah, pasangan itu ditimpuki dengan batu cadas hingga tewas. Kabarnya pasangan yang dihukum tersebut telah kumpul kebo hingga memiliki dua anak, yang kecil masih berusia enam bulan.

"Saya berada di sana. Muslim garis keras membawa pasangan tanpa nikah itu ke pusat kota Aguelhok. Pasangan itu ditempatkan didua lubang dan orang-orang garis keras melempari mereka dengan batu hingga tewas," kata seorang pejabat pemerintah daerah yang tidak bersedia disebutkan namanya, Senin (30/7/2012) waktu setempat, seperti disitat AFP.

"Wanita itu pingsan setelah beberapa lemparan pertama," ungkap pejabat itu, seraya menambahkan pria pasangannya sempat berteriak keras sampai kemudian terdiam dalam lubang dengan kondisi mengenaskan. (Serambinews.com/H)

0 comments:

Post a Comment

Copyright 2011 Pilkada Aceh - Template by Kautau Dot Com - Editor premium idwebstore