Thursday, August 23, 2012

HRW Kecam Bangladesh Terkait Rohingya

HRW Kecam Bangladesh Terkait Rohingya

SERAMBINEWS.COM, DAKAR - Human Rights Watch (HRW) telah mengkritik Bangladesh yang telah menghambat distribusi bantuan kemanusiaan bagi  pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar. 

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis (23/8/2012) bahwa Dakar telah bersikap kejam dengan penolakan atas kehadiran NGO asing yang hendak membantu pegungsi Rohingya. NGO tersebut adalah Doctors Without Borders, Action Against Hunger dan Inggris Muslim Aid Inggris. 

"Pemerintah Bangladesh sedang mencoba untuk membuat kondisi pengungsi Rohingya mengerikan, padahal mereka sedang hidup dalam ancaman dari pelanggaran HAM brutal di Myanmar, mereka juga butuh tempat tinggal yang aman dan jauh dari ancaman kekerasan," kecam Bill Frelick, Koordinator Urusan Pengungsian HRW. 

"Ini adalah kebijakan kejam dan tidak manusiawi yang segera harus diperbaiki," ulangnya lagi.

Lebih dari 300.000 pegungsi Rohingya telah tinggal di Bangladesh untuk menyelamatkan diri, sementara puluhan ribu lainya telah mengungsi dari rumah mereka ke tempat-tempat yang aman, dimana para pekerja kemanusiaan saat ini terus berdatangan untuk membantu dan menyalurkan bantuan.

Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya dan mengklasifikasikan mereka sebagai imigran ilegal, meskipun Rohingya dikatakan keturunan Muslim Persia, Turki, Bengali, dan asal-usul dari Pathan, yang bermigrasi ke Myanmar pada awal abad ke-8.

Menurut laporan, ribuan Rohingya Myanmar hidup dalam kondisi mengerikan di kamp-kamp pengungsi setelah pasukan pemerintah dan milisi Myanmar mulai membakar desa mereka pada tanggal 10 Agustus 2012, lapor Press-TV..

Laporan-laporan mengatakan, 650 Rohingya telah tewas di negara bagian Rakhine di barat negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Sementara 1.200 lainnya hilang dan 80.000 orang lagi telah mengungsi.

Banyak pihak termasuk pekerja HAM dari PBB menunjuk jari kearah pasukan keamanan Myanmar dan mereka harus bertanggungjawab. 

PBB mengatakan puluhan tahun Rohingya diskriminasi dan terusir dari Myanmar. Rezim junta Myanmar mulai menerapkan berbagai kebijakan yang sangat menyengsarakan Rohingya, misalnya mereka dikenakan hak pemotongan tanah, pendidikan, dan pelayanan publik dan lain-lain yang dikurangi hingga ke titik terandah, bahkan menghapusnya sama sekali. PBB juga telah menggambarkan komunitas Muslim Rohingya sebagai Palestinanya Asia dan salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia. (H)

0 comments:

Post a Comment

Copyright 2011 Pilkada Aceh - Template by Kautau Dot Com - Editor premium idwebstore