SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN sedang mempersiapkan bala bantuan kemanusiaan untuk Muslim Rohingya yang sedang menghadapi musibah kemanusiaan di Myanmar.
Pernyataan itu disampaikan Sekjen Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) Surin Pitsuwan kepada sejumlah wartawan dan mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan "bagian dari solusi untuk masalah" yang dihadapi Muslim Rohingya paska bentrokan berdarah terbaru di Rakhine, menyebabkan 60.000 Muslim Rohingya mengungsi.
"Saya telah membuat proposal (untuk negara-negara anggota kami) bahwa ASEAN harus sekali lagi menawarkan bantuan kemanusiaan, seperti yang kami lakukan selama dampak musibah topan nargis empat tahun lalu," kata Surin, mengacu bencana nargis yang menewaskan 138.000 orang di Myanmar pada Mei 2008.
"Individu dari negara anggota ASEAN juga membuat usaha mereka sendiri untuk membantu meringankan rasa sakit dan penderitaan orang Rohingya," kata dia, tanpa menentukan di negara mana bantuan itu akan disampaikan.
Ia mengatakan lagi kepada kantor berita AFP dan disitat ChannelNewsAsia, bahwa tawaran untuk membantu Rohingya telah mendapat dukungan dari semua anggota ASEAN termasuk Indonesia dan Malaysia sudah menawarkan membantu langsung Muslim Rohingya.
Sekitar 80 Muslim Rohingya sebelumnya diberitakan telah tewas selama kekerasan terbaru mencuat lagi Juni 2012 di negara bagian barat Rakhine, Myanmar. Sementara kelompok pejuang HAM menyebut lebih dari angka 80 jiwa telah tewas dan insiden tersebut.
Puluhan tahun Muslim Rohingya mendapat perlakuan diskriminasi dari rezim junta militer Myanmar dan kaum yang sedang tertindas ini dipandang oleh PBB sebagai salah satu minoritas dunia yang paling dianiaya.
Pemerintah Myanmar menganggap 800.000 lebih Muslim Rohingya sebagai warga asing, dan banyak pihak di Myanmar menyebut mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan selalu melihat mereka dengan rasa kebencian. (H)
Pernyataan itu disampaikan Sekjen Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) Surin Pitsuwan kepada sejumlah wartawan dan mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan "bagian dari solusi untuk masalah" yang dihadapi Muslim Rohingya paska bentrokan berdarah terbaru di Rakhine, menyebabkan 60.000 Muslim Rohingya mengungsi.
"Saya telah membuat proposal (untuk negara-negara anggota kami) bahwa ASEAN harus sekali lagi menawarkan bantuan kemanusiaan, seperti yang kami lakukan selama dampak musibah topan nargis empat tahun lalu," kata Surin, mengacu bencana nargis yang menewaskan 138.000 orang di Myanmar pada Mei 2008.
"Individu dari negara anggota ASEAN juga membuat usaha mereka sendiri untuk membantu meringankan rasa sakit dan penderitaan orang Rohingya," kata dia, tanpa menentukan di negara mana bantuan itu akan disampaikan.
Ia mengatakan lagi kepada kantor berita AFP dan disitat ChannelNewsAsia, bahwa tawaran untuk membantu Rohingya telah mendapat dukungan dari semua anggota ASEAN termasuk Indonesia dan Malaysia sudah menawarkan membantu langsung Muslim Rohingya.
Sekitar 80 Muslim Rohingya sebelumnya diberitakan telah tewas selama kekerasan terbaru mencuat lagi Juni 2012 di negara bagian barat Rakhine, Myanmar. Sementara kelompok pejuang HAM menyebut lebih dari angka 80 jiwa telah tewas dan insiden tersebut.
Puluhan tahun Muslim Rohingya mendapat perlakuan diskriminasi dari rezim junta militer Myanmar dan kaum yang sedang tertindas ini dipandang oleh PBB sebagai salah satu minoritas dunia yang paling dianiaya.
Pemerintah Myanmar menganggap 800.000 lebih Muslim Rohingya sebagai warga asing, dan banyak pihak di Myanmar menyebut mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan selalu melihat mereka dengan rasa kebencian. (H)
0 comments:
Post a Comment