SERAMBINEWS.COM - Mobil murah dan ramah lingkungan atau Lost Cost Green Car disingkat LCGC yang sudah beberapa tahun lalu digaungkan pemerintah akhirnya akan terealisasi akhir tahun ini (2012). Pasalnya, berdasarakan informasi yang diterima KompasOtomotif dari Kementerian Perindustrian, pada akhir tahun ini sudah ada satu merek yang siap meluncurkan mobil murahnya.
Sedangkan merek lain akan menyusul tahun depan. Hal tersebut disampaikan oleh Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) disinyalir brand pertama yang akan meluncurkan LCGC.
Head Executive Research & Development Division PT Astra Daihatsu Motor Pradipto Sugondo kepada KompasOtomotif mengatakan, jika regulasi LCGC resmi jadi dikeluarkan kuartal pertama ini, unit sudah bisa diluncurkan pada akhir tahun. "Dengan catatan, tak ada perubahan regulasi dari yang sebelumnya didiskusikan. Tapi, belum ada jaminan kalau belum resmi peraturannya," beber Pradipto.
Nissan Motor Company melalui PT Nissan Motor Indonesia (NMI) juga memastikan ikut mendukung program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) di Indonesia. Menyusul Honda, Suzuki, dan Toyota. Kementerian Perindustrian telah berhasil memperoleh "komitmen" investasi dari tiga prinsipal dan empat merek dari Jepang sekitar 1,6 miliar dolar AS atau Rp 14,32 triliun.
Rinciannya, Daihatsu menginvestasikan 400 juta dolar AS, Suzuki 800 juta dolar AS, Nissan 200 juta dolar AS dan Toyota 41,3 miliar yen atau 524,5 juta dolar AS.
"Dengan komitmen ini, Indonesia memperoleh berbagai keuntungan seperti tambahan aktivitas ekonomi baru pada 200 industri komponen, 11.000 unit jaringan layanan purna jual dan 33.000 untuk jaringan bengkel tak resmi," papar Budi pada KompasOtomotif. Lainnya, membuka 6.000 lapangan kerja baru di setiap merek dan 2.500 orang pada industri komponen pendukung.
Sementara Mazda belum memastikan akan ikut program LCGC. Kendati melihat pasar otomotif Indonesia terus berkembang, Yamanouchi, Chairman and/President dan CEO Mazda Motor Corp. kepada KompasOtomotif mengaku belum bisa memanfaatkan peluang yang ditawarkan pemerintah Indonesia, yaitu program Low Cost and Green Car (LCGC). Termasuk rencana untuk merakit salah satu model yang dipasarkannya di Indonesia. â??Untuk program mobil murah yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia, kami belum ada keputusan,â? jelas Yamanouchi kendati diberitahu, kompetitornya dari Jepang memastikan memanfaatkan program tersebut.
Mobil murah sendiri nantinya menurut Budi Darmadi diusahakan akan dibanderol sekitar Rp 80 jutaan. Dijelaskannya LCGC dibagi dua.
Pertama, kendaraan roda empat angkutan penumpang bermesin 660 - 1.000 cc, konsumsi bahan bakarnya harus 22 kpl dan kedua bermesin 1.000-1.200 cc.Berita Baiknya lagi, Budi mengatakan jika beberapa insentif yang disiapkan untuk LCGC adalah pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) atau 0 persen untuk mobil bermesin 1.000 cc ke bawah dan 5 persen untuk 1.200cc.
Namun iya menuturkan jika saat ini insentif terganggu karena pada PPnBM ternyata pemerintah tak punya hitungan 5 persen. Sekarang kita lagi mencarikan jalan ke luarnya," jelas Budi. Selain itu, insentif lain juga bakal diperoleh dari Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dari pemerintah daerah.
"Target kita, sebelum Oktober mendatang insentif terakhir berupa keringanan PPnBM sudah keluar. Saat itu, tahapan produksi sudah di mulai," papar Budi. Dengan demikian, target pemasaran LCGC perdana tahun ini menurutnya bisa terwujud. Budi menargetkan penjualan mobil hijau ini mencapai 900.000 unit tahun ini.
Walau secara nasional pemerintah sudah memperkirakan sekitar bulan Oktober LCGC sudah launching, Martogi, Kepala Cabang Auto 2000 SM Raja Medan mengatakan jika pihaknya belum menerima kapan kepastian mobil murah ini dapat dinikmati masyarakat Medan. "Kita belum terima Informasi resmi dari Toyota Jakarta, namun biasanya perbedaan launching Jakarta dengan Medan hanya selang beberapa minggu saja," ujarnya (9/6/2012). Namun Iya yakin mobil hemat energi ini juga sudah ditunggu orang Medan karena pertumbuhan ekonomi di Medan dan minat pasar akan mobil juga cukup tinggi.
Sedangkan merek lain akan menyusul tahun depan. Hal tersebut disampaikan oleh Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) disinyalir brand pertama yang akan meluncurkan LCGC.
Head Executive Research & Development Division PT Astra Daihatsu Motor Pradipto Sugondo kepada KompasOtomotif mengatakan, jika regulasi LCGC resmi jadi dikeluarkan kuartal pertama ini, unit sudah bisa diluncurkan pada akhir tahun. "Dengan catatan, tak ada perubahan regulasi dari yang sebelumnya didiskusikan. Tapi, belum ada jaminan kalau belum resmi peraturannya," beber Pradipto.
Nissan Motor Company melalui PT Nissan Motor Indonesia (NMI) juga memastikan ikut mendukung program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) di Indonesia. Menyusul Honda, Suzuki, dan Toyota. Kementerian Perindustrian telah berhasil memperoleh "komitmen" investasi dari tiga prinsipal dan empat merek dari Jepang sekitar 1,6 miliar dolar AS atau Rp 14,32 triliun.
Rinciannya, Daihatsu menginvestasikan 400 juta dolar AS, Suzuki 800 juta dolar AS, Nissan 200 juta dolar AS dan Toyota 41,3 miliar yen atau 524,5 juta dolar AS.
"Dengan komitmen ini, Indonesia memperoleh berbagai keuntungan seperti tambahan aktivitas ekonomi baru pada 200 industri komponen, 11.000 unit jaringan layanan purna jual dan 33.000 untuk jaringan bengkel tak resmi," papar Budi pada KompasOtomotif. Lainnya, membuka 6.000 lapangan kerja baru di setiap merek dan 2.500 orang pada industri komponen pendukung.
Sementara Mazda belum memastikan akan ikut program LCGC. Kendati melihat pasar otomotif Indonesia terus berkembang, Yamanouchi, Chairman and/President dan CEO Mazda Motor Corp. kepada KompasOtomotif mengaku belum bisa memanfaatkan peluang yang ditawarkan pemerintah Indonesia, yaitu program Low Cost and Green Car (LCGC). Termasuk rencana untuk merakit salah satu model yang dipasarkannya di Indonesia. â??Untuk program mobil murah yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia, kami belum ada keputusan,â? jelas Yamanouchi kendati diberitahu, kompetitornya dari Jepang memastikan memanfaatkan program tersebut.
Mobil murah sendiri nantinya menurut Budi Darmadi diusahakan akan dibanderol sekitar Rp 80 jutaan. Dijelaskannya LCGC dibagi dua.
Pertama, kendaraan roda empat angkutan penumpang bermesin 660 - 1.000 cc, konsumsi bahan bakarnya harus 22 kpl dan kedua bermesin 1.000-1.200 cc.Berita Baiknya lagi, Budi mengatakan jika beberapa insentif yang disiapkan untuk LCGC adalah pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) atau 0 persen untuk mobil bermesin 1.000 cc ke bawah dan 5 persen untuk 1.200cc.
Namun iya menuturkan jika saat ini insentif terganggu karena pada PPnBM ternyata pemerintah tak punya hitungan 5 persen. Sekarang kita lagi mencarikan jalan ke luarnya," jelas Budi. Selain itu, insentif lain juga bakal diperoleh dari Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dari pemerintah daerah.
"Target kita, sebelum Oktober mendatang insentif terakhir berupa keringanan PPnBM sudah keluar. Saat itu, tahapan produksi sudah di mulai," papar Budi. Dengan demikian, target pemasaran LCGC perdana tahun ini menurutnya bisa terwujud. Budi menargetkan penjualan mobil hijau ini mencapai 900.000 unit tahun ini.
Walau secara nasional pemerintah sudah memperkirakan sekitar bulan Oktober LCGC sudah launching, Martogi, Kepala Cabang Auto 2000 SM Raja Medan mengatakan jika pihaknya belum menerima kapan kepastian mobil murah ini dapat dinikmati masyarakat Medan. "Kita belum terima Informasi resmi dari Toyota Jakarta, namun biasanya perbedaan launching Jakarta dengan Medan hanya selang beberapa minggu saja," ujarnya (9/6/2012). Namun Iya yakin mobil hemat energi ini juga sudah ditunggu orang Medan karena pertumbuhan ekonomi di Medan dan minat pasar akan mobil juga cukup tinggi.
0 comments:
Post a Comment